Berita  

RS Medistra akan mengontrol proses rekrutmen pegawai setelah polemik larangan berhijab

RS Medistra akan mengontrol proses rekrutmen pegawai setelah polemik larangan berhijab

Selasa, 3 September 2024 – 04:38 WIB

Jakarta, VIVA – Rumah Sakit (RS) Medistra, Jakarta Selatan meminta maaf atas adanya pernyataan bahwa pegawainya dibatasi penggunaan hijab saat bertugas. Sebab, larangan penggunaan hijab tersebut mencuat di media sosial dan menjadi sebuah polemik.

Pernyataan yang mencuat di media sosial itu turut diunggah oleh salah satu dokter bernama Diani Kartini. Dokter tersebut mengirim surat ke manajemen RS Medistra, Jakarta Selatan.

Pembatasan penggunaan hijab dialami oleh rekan Diani ketika menjalani tes wawancara untuk bekerja di RS Medistra. Atas hal tersebut, RS Medistra meminta maaf dan menyampaikan permintaan maaf lewat surat tertulis.

“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat isu diskriminasi yang dialami oleh salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen,” ujar Direktur RS Medistra Agung Budisatria dalam keterangan tertulisnya.

Agung menjelaskan bahwa manajemen sedang menangani masalah wawancara yang viral tersebut. Ia juga akan melakukan kontrol ketat dalam proses perekrutan pekerja RS Medistra.

“Ke depan, kami akan terus melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen ataupun komunikasi, sehingga pesan yang kami sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak,” kata Agung.

Agung menegaskan bahwa pekerja RS Medistra tetap terbuka untuk pendaftar bekerja di rumah sakit tersebut. “RS Medistra inklusif dan terbuka bagi siapa saja yang ingin bekerja sama untuk memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat,” tambahnya.

Exit mobile version