Berita  

Surya Paloh Mengaku Berbincang Sebanyak 3 Kali tentang Kabinet dengan Prabowo

Surya Paloh Mengaku Berbincang Sebanyak 3 Kali tentang Kabinet dengan Prabowo

Kamis, 19 September 2024 – 18:48 WIB

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengaku sempat bertemu dengan Presiden Terpilih 2024, Prabowo Subianto membahas soal menteri di kabinet.

Baca Juga:
Gus Miftah Bocorkan Rencana yang Disiapkan Jokowi di Masa Transisi Pemerintahan Prabowo

“Apakah sudah ada bicara-bicara, ada. Sudah lebih dari satu kali pembicaraan. Kalau memang komunikasi dengan saya selaku Ketua Umum Partai NasDem itu sudah lebih, paling tidak mungkin dua-tiga kali,” ujar Surya Paloh kepada wartawan di DPP NasDem, Jakarta Pusat, Kamis, 19 September 2024.

Surya Paloh mengungkapkan tak mengharapkan jatah menteri kabinet pada pemerintahan Prabowo periode 2024-2029. Ia menyampaikan kepada Prabowo untuk memprioritaskan partai politik lainnya untuk masuk kabinet.

Baca Juga:
Surya Paloh Beberkan Alasan Saan Mustopa Geser Ahmad Ali jadi Waketum Nasdem

“Jawaban yang jujur saya mengutarakan kepada Pak Prabowo NasDem memberikan kesempatan kepada beliau dan kepada seluruh policy kebijakan beliau untuk memprioritaskan seluruh partai-partai politik di luar partai NasDem untuk masuk di kabinet,” kata Paloh.

Surya Paloh mengaku sadar, bahwa Partai NasDem tidak memberi dukungan kepada Prabowo dari awal saat kontestasi Pilpres 2024. Maka itu, NasDem mengambil sikap dengan menjunjung etika politik.

“Karena kita tahu, secara etik kita bukan yang memperjuangkan sejak awal pada pilpres untuk mendukung Pak Prabowo. Ini ada proses pendidikan dan etika politik yang ingin diupayakan. Kalaupun tidak bisa sepenuhnya,” katanya.

Pertemuan Prabowo Subianto dengan Surya Paloh Nasdem

Lebih lanjut Surya Paloh mengatakan, Partai NasDem tetap menghormati seluruh keputusan Prabowo dalam menentukan jajaran kabinetnya. Ia merasa terhormat jika Prabowo tetap mempertimbangkan NasDem untuk masuk ke kabinet.

“Kami bisa merasakan betapa terhormatnya posisi menjadi salah satu pembantu Presiden apapun itu nomenklaturnya termasuk kabinet, tapi tidak kalah terhormat untuk memberikan kesempatan kepada saudara-saudara kita, partai- partai politik lainnya. Jadi, kalau bisa mempertimbangkan Nasdem itu paling ujung aja, paling belakang aja,” ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Source: VIVA/M Ali Wafa

Exit mobile version