Berita  

Polisi Ratusan Diburu untuk Menghadapi Tersangka Penembakan Massal di Maine, Diduga Menderita Gangguan Jiwa

Polisi Ratusan Diburu untuk Menghadapi Tersangka Penembakan Massal di Maine, Diduga Menderita Gangguan Jiwa

Kamis, 26 Oktober 2023 – 17:33 WIB

Lewiston – Ratusan polisi melakukan penggeledahan di kota Lewiston dan daerah sekitarnya negara bagian Maine, Amerika Serikat, untuk mencari seorang pria yang terlibat dalam penembakan massal di sebuah bar dan arena bowling. Setidaknya 22 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Polisi negara bagian dan lokal mengidentifikasi Robert R. Card, berusia 40 tahun, sebagai tersangka dalam kasus ini setelah sebelumnya mengunggah foto-foto seorang pria memegang senapan semi-otomatis di Facebook. Foto-foto dari salah satu tempat kejadian perkara menunjukkan seorang pria berjanggut mengenakan jaket bertudung coklat dan celana jeans, sedang memegang senjata dalam posisi menembak.

“Kami mengerahkan ratusan polisi yang bekerja di seluruh negara bagian Maine untuk menyelidiki kasus ini guna menemukan Tuan Card, yang merupakan tersangka,” kata Komisioner Keamanan Masyarakat Maine Mike Sauschuck dalam konferensi pers.

Baca Juga :

3 Jam Penggeledahan, Penyidik Bawa Koper dari Rumah Firli di Kertanegara

Ratusan polisi AS melakukan penggeledahan di kota Lewiston dan daerah sekitarnya negara bagian Maine.

Beberapa media melaporkan bahwa buletin penegakan hukum Maine mengidentifikasi Card sebagai instruktur senjata api terlatih dan personel tentara cadangan Angkatan Darat AS yang baru-baru ini dilaporkan menderita masalah kesehatan mental, termasuk mendengar suara-suara. Media juga menyebutkan Card pernah mengancam akan menembaki pangkalan Garda Nasional.

“Card juga dilaporkan telah dimasukkan ke fasilitas kesehatan mental selama dua pekan saat musim panas 2023 dan kemudian dibebaskan,” kata Pusat Informasi & Analisis Maine.

Presiden Joe Biden telah diberi pengarahan dan akan terus menerima informasi terkini, kata seorang pejabat AS di Washington. Melalui telepon, berbicara dengan Gubernur Maine Janet Mills, Senator Angus King dan Susan Collins, serta Anggota DPR Jared Golden tentang penembakan di Lewiston dan memberikan dukungan penuh pemerintah pusat, kata Gedung Putih.

Jika jumlah 22 korban tewas terkonfirmasi, maka pembantaian tersebut akan menjadi yang paling mematikan di Amerika Serikat sejak Agustus 2019, ketika seorang pria bersenjata menembaki para pembeli di Walmart El Paso dengan menggunakan senapan AK-47 sehingga menewaskan 23 orang.

Baca Juga :

Ketua RT Ungkap Firli Saksikan Langsung Rumahnya Digeledah Polisi

Ratusan polisi AS melakukan penggeledahan di kota Lewiston dan daerah sekitarnya negara bagian Maine.

Jumlah 22 kematian tersebut juga setara dengan jumlah pembunuhan setiap tahun di Maine. Jumlah pembunuhan tahunan di negara bagian tersebut berfluktuasi antara 16 dan 29 sejak 2012.

Jumlah penembakan di AS yang melibatkan empat orang atau lebih meningkat sejak pandemi COVID-19 dimulai pada tahun 2020, dengan 647 kasus terjadi pada tahun 2022 dan diperkirakan akan terjadi 679 kasus pada tahun 2023.

Penembakan massal paling mematikan di AS adalah pembantaian 58 orang oleh seorang pria bersenjata yang menembaki festival musik country di Las Vegas dari sebuah hotel pencakar langit pada tahun 2017. (Ant/Antara)

Baca Juga :

Anggota Cadangan Angkatan Darat AS Lakukan Penembakan Massal, 22 Orang Tewas

Polisi Bakal Geledah Dua Rumah Tetangga Firli Bahuri di Bekasi, Ada Apa?

“Katanya akan ada dua rumah lagi yang digeledah punya tetangga, cuma enggak tahu kapannya,” kata Irwan Irawan, Ketua RW 19.

VIVA.co.id

26 Oktober 2023

Exit mobile version