Pada Jumat, 25 April 2025, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap dugaan kekerasan dan penganiayaan yang dialami oleh sejumlah pekerja sirkus di Taman Safari. Beliau menegaskan bahwa tindakan yang melanggar hak asasi manusia dan mencederai nilai-nilai kemanusiaan tidak akan ditoleransi. Dedi menyampaikan simpati yang tinggi terhadap para pekerja yang menjadi korban dan berharap kejadian ini akan diselidiki secara menyeluruh baik dari segi hukum maupun ketenagakerjaan. Mantan Bupati Purwakarta itu juga menegaskan pentingnya keadilan bagi korban serta pemulihan psikologis mereka, serta menekankan perlunya mereka bekerja dalam lingkungan yang layak dan manusiawi.
Lebih lanjut, Dedi menjelaskan bahwa akan bertemu dengan keluarga korban dan pihak manajemen Taman Safari untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut mengenai insiden tersebut. Ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan harmonis di Jawa Barat yang bebas dari kekerasan dan menghormati martabat setiap individu. Gubernur Jabar ini juga mengapresiasi upaya berbagai pihak, termasuk jajaran pengacara dan Komisi III DPR RI, yang telah melakukan klarifikasi terkait kasus ini. Di sisi lain, DPR mencatat bahwa kasus dugaan eksploitasi dan penganiayaan terhadap pekerja sirkus di Taman Safari telah berusia 28 tahun dan diusulkan untuk diselesaikan secara kekeluargaan, mengingat kasusnya dianggap telah kadaluwarsa secara hukum dan kurang kuat jika diusut kembali secara pidana.