Pemerintah Indonesia terus berupaya mengatasi permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan meluncurkan gerakan ‘Ramadan Ramah Anak’. Gerakan ini merupakan inisiatif dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bekerja sama dengan enam kementerian lainnya. Menurut Menteri PPPA, Arifah Fauzi, gerakan ini diluncurkan setelah mengidentifikasi dua faktor utama penyebab kekerasan terhadap perempuan dan anak, yaitu pola asuh dalam keluarga yang belum optimal dan penggunaan gadget yang tidak bijaksana.
Momen bulan Ramadan dipilih sebagai waktu strategis untuk memulai gerakan ini karena momen tersebut menjadi saat refleksi bagi keluarga, terutama orang tua, untuk mengevaluasi pola asuh terhadap anak-anak. Gerakan ini mendorong orang tua untuk melakukan introspeksi dan membatasi penggunaan gadget berlebihan di kalangan anak-anak. Melalui kolaborasi lintas kementerian dan lembaga negara, diharapkan gerakan ini dapat membantu masyarakat menyadari pentingnya pola asuh yang positif dan memperbaiki penggunaan gadget agar anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung perkembangan generasi emas Indonesia di tahun 2045.