Divisi Profesi dan Pengamanan Polri mengungkap alasan di balik pemeriksaan anggota Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Jawa Tengah setelah kontroversi yang timbul akibat lagu ‘Bayar Bayar Bayar’. Langkah ini diambil demi menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam lingkungan Polri. Propam Polri menyatakan komitmen Korps Bhayangkara untuk terus mendengarkan masukan masyarakat dan terus melakukan perbaikan demi pelayanan yang lebih baik, namun detail terkait pemeriksaan anggota Ditressiber Polda Jateng belum diungkap secara rinci. Sebelumnya, Polri menegaskan bahwa tidak akan bertindak antikritik terhadap lagu tersebut, dengan mengungkit adanya serangkaian acara seni seperti stand up comedy yang rutin diselenggarakan. Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menekankan bahwa institusi Polri yang modern tidak boleh bersikap antikritik dan memiliki beberapa kegiatan seperti stand up comedy sebagai wadah kritik. Grup musik Sukatani juga telah memberikan permintaan maaf melalui video di media sosial, mengklarifikasi bahwa lagu mereka, ‘Bayar Bayar Bayar’, tidak dimaksudkan untuk mencemarkan nama Polri secara umum, melainkan sebagai kritik terhadap individu yang melanggar aturan. Mereka juga menghapus lagu tersebut dari platform streaming dan mengimbau pengguna media sosial untuk menghapus konten yang menggunakan lagu tersebut guna menghindari masalah di masa depan.
Propam Polri Periksa Anggota Ditressiber Polda Jateng: Fakta Terbaru

Read Also
Recommendation for You

Abdul Gani Kasuba, mantan Gubernur Maluku Utara, meninggal dunia di RSUD Chasan Boesoirie Ternate pada…

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengumumkan bahwa setiap pekerja migran Indonesia…

Pada Jumat, 14 Maret 2025, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara serah terima…