Pada Selasa, 21 Januari 2025, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam mengungkapkan bahwa sebanyak 75 ton ikan budidaya petani Keramba Jaring Apung (KJA) Danau Maninjau telah mati dalam beberapa hari terakhir. Ikan-ikan nila tersebut tersebar di berbagai KJA di wilayah Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, dan Jorong Lubuak Anyia, Banda Tangah, dan Lubuak Kandang. Kasus kematian massal ini disebabkan oleh faktor cuaca yang membawa angin kencang yang memicu pembalikan air dari dasar ke permukaan danau. Akibatnya, kadar oksigen di Danau Maninjau menurun, menyebabkan kematian ikan karena kekurangan oksigen. Pihak berwenang telah mengeluarkan surat edaran pada 21 November 2024 tentang prediksi cuaca ekstrem dan upaya mitigasi untuk mencegah kematian ikan di KJA. Mereka juga meminta petani untuk tidak membuang bangkai ikan ke danau agar tidak mencemari lingkungan. Tindakan pencegahan ini diharapkan dapat membantu dalam melindungi populasi ikan budidaya yang ada di Danau Maninjau.
“Penyebab Kematian 75 Ton Ikan di Danau Maninjau: Sebuah Penelitian Mendalam”

Read Also
Recommendation for You

Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan keynote speech secara virtual di forum internasional World Governments Summit…

Putusan hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak gugatan praperadilan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto…

Polres Labuhanbatu Selatan menangkap seorang pria berinisial HRO alias Anto (40) karena mencabuli putri kandungnya…

Direktur Pengembangan Perumda Pembangunan Sarana Jaya (PPSJ) periode 2019-2024, yaitu Indra Sukmono Arharrys, didakwa oleh…