Presiden Yoon Suk Yeol tidak menghadiri panggilan untuk diinterogasi oleh tim investigasi gabungan yang terdiri dari CIO, polisi, dan unit investigasi kementerian pertahanan. Yoon menolak hadir di kantor CIO di Gwacheon, selatan Seoul, pada hari Rabu, 18 Desember 2024, terkait penerapan darurat militer yang kontroversial. Yoon yang menghadapi dakwaan menghasut pemberontakan melalui deklarasi darurat militernya pada 3 Desember telah diskors dari tugasnya sambil menunggu persidangan Mahkamah Konstitusi atas pemakzulannya oleh Majelis Nasional. Berbagai upaya untuk menyampaikan panggilan kepada Yoon telah gagal sebelumnya. Kepala CIO Oh Dong-woon menyatakan bahwa lembaganya sedang meninjau kemungkinan mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Yoon berdasarkan prosedur hukum yang berlaku. Penuntut umum juga meminta Yoon untuk hadir dalam pemeriksaan yang terpisah. Langkah selanjutnya dari tim investigasi dan CIO masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait kasus penerapan darurat militer oleh Presiden Yoon Suk Yeol.
“Penemuan Menjanjikan dalam Absennya Yoon Suk Yeol dari Panggilan Tim Investigasi”
Read Also
Recommendation for You
Pada Selasa, 14 Januari 2025, Mahkamah Konstitusi (MK) sedang menghadapi permohonan untuk membatalkan kemenangan pasangan…
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, telah mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan…
Pada hari Selasa, 14 Januari 2025, Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto memberikan penghargaan…
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Polairud telah menyatakan kesiapan mereka dalam mendukung upaya Kementerian Kelautan…