Minggu, 29 September 2024 – 22:49 WIB
Solok, VIVA – Memasuki hari keempat setelah terjadinya tragedi longsor tambang emas ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Tim SAR gabungan masih berupaya keras untuk mengevakuasi korban terakhir dari lokasi kejadian pada hari Minggu, 29 September 2024.
Baca Juga :
Kendala Evakuasi Korban Longsor Tambang Emas Ilegal di Solok
Operasi pencarian dan penyelamatan ini dihadapi dengan kendala jarak yang jauh dan medan yang sulit. Evakuasi dilakukan setelah tim SAR berhasil mencapai lokasi di mana korban terakhir ditemukan. Proses evakuasi melibatkan berbagai instansi, termasuk Basarnas, kepolisian, TNI, dan masyarakat setempat.
“Korban terakhir masih dalam proses evakuasi. Evakuasi sudah dilakukan sejak Sabtu kemarin,” kata Abdul Malik pada Minggu, 29 September 2024.
Baca Juga :
Polda Jambi Jerat Puluhan Penambang Emas Ilegal
Abdul Malik mengatakan bahwa hingga saat ini jumlah korban dalam peristiwa tersebut adalah 25 orang, dengan rincian 12 meninggal dunia, 12 selamat, dan satu korban masih dalam proses evakuasi.
Baca Juga :
9 Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun di Solok
Abdul menyatakan bahwa selain jarak tempuh dan medan yang sulit, proses evakuasi juga terkendala oleh cuaca hujan. Oleh karena itu, tim di lapangan memutuskan untuk membuat bivak dan melanjutkan evakuasi pada pagi ini.
Diketahui, 25 penambang emas ilegal tersebut menjadi korban longsor yang terjadi pada Kamis, 26 September 2024. Kurangnya informasi menyebabkan ketidakpastian mengenai jumlah korban hingga akhirnya ditetapkan bahwa ada 25 korban, dengan 12 meninggal, 12 selamat namun mengalami luka-luka, dan satu masih dalam proses evakuasi.
Update Data Korban Terbaru Tragedi Longsor Tambang Emas Ilegal di Solok
Tim SAR gabungan terus berupaya maksimal melakukan proses evakuasi korban longsor tambang emas ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok.
VIVA.co.id
28 September 2024