Berita  

Kami Tahu Cara Menjulukannya: Siapapun yang Mengancam Warga Israel

Kami Tahu Cara Menjulukannya: Siapapun yang Mengancam Warga Israel

Senin, 30 September 2024 – 09:26 WIB

Tel Aviv, VIVA – Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Letnan Jenderal Herzi Halevi bertekad akan ‘menjangkau’ siapa pun yang mengancam warga Israel.

Penegasan itu merespons konfirmasi militer bahwa serangan udara di Beirut, Lebanon, pada Jumat, 27 September 2024, telah menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Serangan tersebut telah menghantam markas besar kelompok tersebut di pinggiran selatan Beirut, merupakan eskalasi besar dalam konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hizbullah.

“Ini bukan akhir dari kotak peralatan kami. Pesannya sederhana, siapa pun yang mengancam warga Israel — kami akan tahu cara menjangkau mereka,” kata Halevi dalam pernyataan resmi dilansir Times of Israel, Senin, 30 September 2024.

Ia menambahkan bahwa serangan yang menewaskan Nasrallah, telah direncanakan dengan cermat selama beberapa waktu dan dilaksanakan dengan tepat.

“Serangan ini telah dipersiapkan sejak lama, dilaksanakan pada saat yang tepat dengan sangat tepat, dan sekarang kami bergerak maju dengan persiapan yang cermat untuk langkah selanjutnya,” tegasnya

Pukulan Telak Bagi Hizbullah
Pembunuhan terhadap Nasrallah, yang telah memimpin Hizbullah yang didukung Iran selama lebih dari tiga dekade, merupakan pukulan telak bagi kelompok militan, yang telah terlibat dalam pertikaian lintas perbatasan dengan Israel sejak pecahnya perang Israel-Hamas pada bulan Oktober.

Nasrallah (64), telah lama menjadi sekutu dekat pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dan merupakan tokoh sentral dalam strategi Teheran untuk memproyeksikan pengaruh di wilayah tersebut melalui pasukan proksi.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X, juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengatakan, “Militer Israel telah melenyapkan … Hassan Nasrallah, pemimpin organisasi teroris Hizbullah.”

IDF menyebutkan bahwa Nasrallah tewas bersama dengan Ali Karki, Komandan Front Selatan Hizbullah, selama operasi tersebut.