Berita  

Krisis Pernikahan China: Perdagangan Pengantin Lintas Negara

Menurunnya angka pernikahan di China telah menjadi tantangan sosial dan demografis yang signifikan, dengan dampak luas terhadap perkembangan jangka panjang negara tersebut. Hal ini berkaitan dengan kebijakan sejarah, seperti kebijakan satu anak, dan preferensi budaya terhadap anak laki-laki yang telah menciptakan ketidakseimbangan gender. Fenomena ini menghasilkan jutaan pria yang tetap melajang, yang pada akhirnya memperburuk tren meningkatnya permintaan terhadap pengantin dari perdagangan manusia dari negara-negara tetangga.

Menurut Etruth, pendaftaran pernikahan di China mengalami penurunan tajam selama beberapa dekade terakhir. Pada tahun 2024, jumlah pasangan yang menikah hanya 6,1 juta, menurun 20% dari tahun sebelumnya. Faktor-faktor seperti beban ekonomi, perubahan norma sosial, dan tingkat pendidikan yang semakin tinggi telah mendorong perubahan ini. Ketidakseimbangan gender yang terjadi, dengan rasio kelahiran yang cenderung terlalu banyak anak laki-laki, juga menjadi masalah serius.

Situasi ini menciptakan istilah “pria yang tersisa” untuk menggambarkan jutaan pria China yang diperkirakan akan tetap melajang. Kurangnya kesempatan menikah di dalam negeri telah mendorong beberapa pria untuk mencari pasangan di luar perbatasan, yang pada gilirannya meningkatkan perdagangan perempuan dari negara-negara Asia Tenggara. Akibat dari perdagangan ini, perempuan mengalami penderitaan yang besar, dijual kepada keluarga atau pria lajang dengan harga tertentu.

Krisis ini juga menciptakan masalah serius dalam hal eksploitasi dan pelanggaran hak asasi manusia. Banyak perempuan yang menjadi korban menghadapi konsekuensi serius, seperti kerja paksa, kontrol reproduktif, dan kekerasan dalam rumah tangga. Penanganan masalah ini memerlukan tindakan komprehensif, termasuk kebijakan yang mendukung kesetaraan gender, perlindungan terhadap perempuan, dan kerja sama internasional dalam memerangi perdagangan manusia.

Keseluruhan, penurunan angka pernikahan di China dan ancaman yang ditimbulkannya mencerminkan tantangan kompleks yang harus diatasi dengan baik. Diperlukan upaya bersama untuk mengatasi masalah ini, baik dari segi demografis, sosial, ekonomi, maupun budaya, guna memastikan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat China. Langkah-langkah yang diambil saat ini memiliki dampak besar dalam membentuk struktur sosial negara dan menjaga stabilitas sosial ke depannya.

Source link