Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan tegas menyoroti aksi teror ke redaksi Tempo sebagai tindakan yang merusak demokrasi. Kebebasan pers dipandang sebagai pilar penting dalam demokrasi Indonesia. Wakil Ketua Harian DPP PKB, Nadya Alfi Roihana, memberikan komitmen dalam mendukung kebebasan pers sebagai hak yang vital bagi rakyat dalam mendapatkan informasi yang bebas dan akurat. Kebebasan pers juga berperan sebagai penjaga keseimbangan kekuasaan dan pengawasan terhadap pemerintah.
Nadya menyatakan bahwa kebebasan pers harus dilindungi secara tegas dan tanpa kompromi, tanpa rasa takut. PKB bertekad untuk selalu menyokong hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang bebas dan jujur, serta melawan segala upaya pengekangan terhadap kebebasan pers. Teror terhadap jurnalis, seperti yang terjadi pada Tempo, menjadi ancaman langsung terhadap kebebasan pers dan demokrasi. PKB mengecam segala bentuk kekerasan terhadap jurnalis, yang menggambarkan ketidakmampuan pihak tertentu dalam menerima kritik.
PKB juga mendorong pemerintah untuk menyelidiki teror yang memiliki potensi mengganggu kebebasan pers, sebagai upaya nyata negara dalam menjamin kehadiran dan rasa aman bagi warga negara. Nadya menekankan pentingnya kebebasan pers dalam menjaga stabilitas sosial dan kepercayaan investor terhadap pemerintah. Dalam situasi sosial yang diliputi rasa takut, PKB berkomitmen untuk terus memperjuangkan kebebasan pers agar setiap individu dapat memperoleh informasi yang jujur, bebas, dan berkualitas.