Berita  

Profil Kolonel Anton Pallaguna, Seorang Pilot Pesawat Tempur TNI AU yang Ditetapkan sebagai Ajudan Presiden

Profil Kolonel Anton Pallaguna, Seorang Pilot Pesawat Tempur TNI AU yang Ditetapkan sebagai Ajudan Presiden

Kamis, 24 Oktober 2024 – 01:45 WIB

Jakarta, VIVA – Kolonel Anton Pallaguna menjadi salah satu dari empat ajudan Presiden yang ditunjuk oleh Prabowo Subianto.

Aturan mengenai pelaksanaan ajudan bagi presiden dan wakil presiden tertuang dalam Peraturan Menteri Sekretaris Negara RI Nomor 12 Tahun 2016.

“Yang terpilih (untuk ajudan Presiden), Kolonel Anton,” kata KSAU Marsekal TNI M. Tonny Harjono dikutip Antara.

“(Pilot) Penerbang Sukhoi, F16, siswa saya, saya (dulu) pengajar dia,” tambahnya.

Dalam peraturan Mensesneg itu, dijelaskan tugas ajudan presiden/wakil presiden adalah untuk memberikan dukungan staf dan pelayanan administratif sehari-hari kepada presiden dan wakil presiden beserta kepada suami/istri presiden/wakil presiden.

Ajudan presiden terdiri dari perwira menengah berpangkat kolonel yang berasal dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU dan berpangkat komisaris besar polisi yang berasal dari Polri.

Keempat nama-nama ajudan presiden sudah ditunjuk Prabowo Subianto, yakni Kolonel Inf Wahyo Yuniarto dari TNI AD, Anton Pallaguna dari TNI AU, dan Letnan kolonel (Letkol) Laut Romi Habe Putra dari TNI AL.

Sosok Kolonel Anton Pallaguna

Anton Pallaguna lulus dari Akademi Angkatan Udara pada 2000 di usia 21 tahun, ia mengawali kariernya sebagai pilot pesawat tempur F-16 buatan Amerika Serikat di Skadron Udara 3.

Ia pun kemudian beralih menjadi pilot pesawat tempur Sukhoi buatan Rusia di Skadron Udara 11.

Jabatan sebagai Asisten Operasi Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) I dan Komandan Skadron Udara 11 di Pangkalan Udara Hasanuddin, Sulawesi Selatan.

Selama berkarier sebagai prajurit di TNI Angkatan Udara, Anton beberapa kali berhasil mencegat dan memaksa pesawat asing yang melanggar wilayah nasional untuk mendarat secara paksa.

Anton pernah mengikuti Sekolah Komando dan Kesatuan dan lulus pada 2012 kemudian melanjutkan pendidikan militernya di Sekolah Staf dan Komando USA Air Command and Staff College di 2014, termasuk Sekolah Staf dan Komando TNI pada 2024.

Exit mobile version