Selasa, 8 Oktober 2024 – 10:55 WIB
Tel Aviv, VIVA – Selama satu tahun, pemerintah Amerika Serikat (AS), yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden, telah memberikan Israel sedikitnya US$ 17,9 miliar (Rp 280,7 triliun) dalam bentuk bantuan militer sejak 7 Oktober 2023.
Baca Juga :
Hizbullah Tembakan Roket ke Kota Haifa Israel
AS juga menghabiskan sedikitnya US$ 4,86 miliar lagi (Rp 64,88 triliun) untuk melawan Houthi di Yaman, menurut laporan baru yang dirilis pada hari Senin, 7 Oktober 2024.
Baca Juga :
Setahun Serangan Israel di Gaza: 611 Masjid Hancur, Pemukim Yahudi 262 Kali Nodai Masjid Al-Aqsa
Namun, laporan terbaru tersebut diselesaikan sebelum Pentagon mengumumkan pengerahan pasukan dan aset tambahan ke Timur Tengah minggu lalu, serta dimulainya invasi Israel lainnya ke Lebanon. Hal itu diperkirakan akan merugikan AS hingga ratusan juta, bahkan miliaran.
Laporan tersebut juga tidak menyertakan upaya AS pada minggu lalu, yang membantu Israel menggagalkan serangan Iran terbesar yang pernah ada, yang melibatkan hampir 200 rudal. Perkiraan kasar menunjukkan serangan tersebut menelan biaya lebih dari US$ 100 juta (Rp 1,5 triliun) yang membuat AS menggunakan sekitar 12 Rudal Standar.
Baca Juga :
Ada Perang di Timur Tengah, Dirut BNI Sebut Ekonomi Global Masih Tak Pasti
Melansir dari Alarabiya, Selasa, 8 Oktober 2024, beberapa senjata yang dikirim selama tahun lalu termasuk peluru artileri, bom penghancur bunker seberat 2.000 pon, dan bom berpemandu presisi.
Pengisian ulang Iron Dome Israel dan David’s Sling yang digunakan untuk pertahanan rudal pun merupakan bantuan AS.
“Pelaporan pemerintah yang tidak konsisten tentang bantuan militer AS ke Israel sangat kontras dengan perlakuan terhadap bantuan militer ke Ukraina, di mana jumlah dolar, saluran pengiriman, dan sistem khusus yang dipasok (termasuk jumlahnya) secara rutin dilaporkan dalam lembar fakta yang…