Polisi Menangkap Lebih dari 2 Ribu Mahasiswa yang Mendukung Palestina di Seluruh AS

Senin, 6 Mei 2024 – 23:11 WIB

Washington– Hampir 2.500 orang telah ditangkap dalam demonstrasi pro-Palestina di kampus-kampus dan universitas-universitas di seluruh Amerika Serikat (AS).

Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Minggu, 5 Mei 2024, oleh CNN, jumlah penangkapan yang dilakukan oleh aparat sejak 18 April telah melampaui 2.200 orang, sementara jumlah yang dirilis dalam laporan serupa oleh Fox News menunjukkan total penangkapan mencapai lebih dari 2.400 orang.

Demonstrasi diperkirakan akan terus berlanjut selama beberapa minggu mendatang seiring dengan berlangsungnya upacara wisuda, dan pejabat kampus menambah pengamanan polisi, atau dalam beberapa kasus, membatalkan upacara wisuda.

Di negara bagian California, polisi di Los Angeles membersihkan kamp protes di Universitas Southern California (USC) pada hari Minggu, namun tidak ada penangkapan yang dilakukan. Selain itu, USC juga telah membatalkan upacara wisuda utamanya karena masalah keamanan.

Melansir dari Middle East Monitor, pendukung pro-Palestina pun bentrok dengan pengunjuk rasa pro-Israel, pada hari Minggu di Universitas DePaul Chicago di negara bagian Illinois. Polisi tidak melakukan penangkapan apa pun, namun ada laporan beberapa orang terluka saat bentrokan tersebut terjadi.

Di negara bagian Virginia, 25 pengunjuk rasa ditangkap pada demonstrasi pro-Palestina di Universitas Virginia di Charlottesville pada hari Sabtu. Polisi jug membersihkan tenda perkemahan yang didirikan oleh mahasiswa setelah menyatakan pertemuan itu melanggar hukum.

Selain itu, pada hari Sabtu, 4 Mei 2024, di negara bagian Michigan, polisi membubarkan sekelompok pengunjuk rasa pro-Palestina di gedung utama Universitas Michigan di Ann Arbor yang sempat menghentikan upacara tersebut, namun tidak ada penangkapan yang dilakukan.

Tanggal 30 April juga merupakan jumlah penangkapan terbesar dalam satu hari, dengan lebih dari 400 penangkapan dilakukan di kampus-kampus.

Mayoritas penangkapan tersebut (282) terjadi di Universitas Columbia di negara bagian New York, yang dianggap sebagai universitas terkemuka yang memulai demonstrasi pro-Palestina di kampus.

Jumlah penangkapan terbesar kedua terjadi pada tanggal 2 Mei, dengan lebih dari 250 pengunjuk rasa ditangkap secara nasional. Sebagian besar penangkapan tersebut (210) dilakukan di Universitas California, Los Angeles (UCLA), di mana protes berubah menjadi kekerasan dan banyak orang terluka, sehingga memaksa universitas tersebut membatalkan perkuliahan selama seminggu.

UCLA mengatakan akan melanjutkan kelas pada hari Senin dan telah mendirikan kantor baru untuk keamanan kampus guna mencegah terjadinya situasi kekerasan di masa depan.