Berita  

Prioritaskan Debat Sebelum Mengambil Keputusan, Jangan Salah Keluar UU Baru

Prioritaskan Debat Sebelum Mengambil Keputusan, Jangan Salah Keluar UU Baru

Selasa, 16 Januari 2024 – 14:26 WIB

Jakarta – Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan menyatakan bahwa ia memiliki misi untuk membangun akses kesehatan yang berkualitas demi Indonesia yang adil dan makmur. Dia menyebut akan mengubah fokus kesehatan dari kuratif menjadi promotif, preventif dan kuratif.

“Baca Juga: Makna Salam ‘Shinzou wo Sasageyo’ AoT yang Dilakukan Anies Baswedan”

“Dari fokus kesehatan kuratif menjadi fokus kesehatan promotif, preventif, dan kuratif. Dan ini kita kerjakan, sebagian sudah kita lakukan di Jakarta dan insyaallah akan kita teruskan,” ujar Anies dalam acara Dialog Nasional Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KOMPAK) di Jakarta Selatan pada Selasa, 16 Januari 2024.

Anies menjelaskan bahwa pendekatan kebijakan yang cenderung top down akan diubah menjadi pendekatan yang kolaboratif. Sebab, lebih efektif untuk mendiskusikan sebelum aturan keluar dibandingkan membuat aturan baru yang ramai diperdebatkan.

“Baca Juga: Mustahil Gabung, Fahri Hamzah Sebut PDIP-PKS Bagai Minyak dan Air”

“Yang kedua, pendekatan kebijakan. Pengambilan keputusan yang cenderung top down ingin kita rubah menjadi pendekatan kolaboratif dan suasana gotong royong. Apakah ini mudah? Tidak. Kolaboratif itu artinya mengundang perbedaan pandangan untuk dibahas, dan membahas perbedaan pandangan itu bisa melelahkan,” kata Anies.

“Tapi itu jauh lebih baik daripada diputuskan terus baru terjadi perdebatan. Republik ini adalah republik demokrasi. Debat dulu baru ambil keputusan, jangan ambil keputusan dulu, baru keluar undang-undangnya, keluar peraturannya baru ramai diperdebatkan,” tambahnya.

Anies juga menyoroti kesehatan para tenaga kesehatan, menyatakan bahwa tenaga kesehatan lebih prioritas dan harus dikedepankan.

“Ketiga, kesehatan nakes yang belum menjadi prioritas, saya rasa ini saatnya untuk mengedepankan kesejahteraan para nakes di bidang kesehatan dan harus dikejar secara beriringan di lintas provinsi bidang kesehatan,” ucapnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan bahwa pendekatan sektoral harus diubah menjadi pendekatan health in all policies. Pasalnya, kesehatan masyarakat juga ditentukan oleh lintas sektoral, tidak hanya oleh kebijakan di dinas kesehatan atau Kementerian Kesehatan.

“Kemudian, kesehatan yang berdiri sendiri, menjadi, atau pendekatan sektoral menjadi pendekatan health in all policies. Jadi kesehatan masyarakat itu bukan hanya dipengaruhi oleh kebijakan Kementerian Kesehatan, dinas kesehatan, tapi juga ditentukan oleh lintas sektoral,” katanya.

Anies juga ingin keadilan dan kemakmuran bisa terwujud secara merata. Dia mengatakan bahwa rasa adil dan makmur tidak boleh hanya dinikmati oleh sebagian rakyat Indonesia.

“Misi kami adalah membangun akses kesehatan berkualitas, salah satu jalan menuju Indonesia adil makmur untuk semuanya. Ketika ini dikerjakan, bapak, ibu, sekalian, maka kita semua berusaha untuk mengikhtiarkan agar adil makmur itu untuk semua,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya: “Ketiga, kesehatan nakes yang belum menjadi prioritas saya rasa ini saatnya untuk mengedepankan kesejahteraan para nakes di bidang kesehatan dan harus dikejar secara beriringan di lintas provinsi bidang kesehatan,” ucapnya.

Exit mobile version