Senin, 20 November 2023 – 10:39 WIB
Jakarta – Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia terus membantu Palestina, terutama terkait kekejaman di Gaza. Tidak sekedar memberi bantuan, tetapi juga melakukan diplomasi ke berbagai negara.
Itu dikatakan Presiden Jokowi, saat melepas bantuan kemanusiaan untuk Palestina tahap kedua di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Senin, 20 November 2023. Kepala Negara didampingi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
“Selain bantuan kemanusiaan, Indonesia akan terus memberikan dukubgan politik bagi Palestina,” kata Presiden Jokowi.
Kepala Negara mengatakan, salah satu utusan khusus Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yakni Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, sedang berada di beberapa negara. Langkah Menlu Retno itu dalam rangka penggalangan dukungan agar kekejaman di Gaza yang dilakukan Israel, dihentikan.
“Ini Menteri Luar Negeri Indonesia, Ibu Retno Marsudi karena kita memang menjadi salah satu utusan dari OKI, Organisasi Kerja Sama Islam untuk menyampaikan hasil-hasil yang kita bicarakan di Saudi Arabia,” ungkapnya.
Diantaranya, kata dia, Menlu Retno menyampaikan kepada beberapa negara agar mendukung dilakukan gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan bisa masuk dengan baik untuk membantu masyarakat Palestina di Gaza.
“Saya tegaskan, bahwa Indonesia akan terus bersama mendukung perjuangan bangsa Palestina,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden menjelaskan bantuan yang dikirim Indonesia tahap kedua untuk Palestina ini sebanyak 2 pesawat yang akan diangkut sebesar 21 ton diantaranya berupa obat-obatan, perlengkapan rumah sakit, makanan dan barang keperluan lainnya sesuai kebutuhan masyarakat di Gaza.
“Sama seperti bantuan yang pertama, pesawat nanti akan menuju El-Arish di Mesir. Kemudian akan disalurkan ke Gaza,” ucapnya.
Sementara, Jokowi menyampaikan bantuan kemanusiaan kedua untuk Palestina ini bersumber dari anggaran pemerintah sebesar Rp 31,9 miliar dan juga berasal dari perusahaan dan masyarakat.
”Antara lain dari PT. Paragon Technolog and Innovation, Indonesia Humanitarian Alliance, Kita Bisa, BAZNAS dan lain-lain,” pungkasnya.