Berita  

Kepala Daerah Diimbau untuk Mengantisipasi Potensi Inflasi Menjelang Akhir Tahun

Kepala Daerah Diimbau untuk Mengantisipasi Potensi Inflasi Menjelang Akhir Tahun

Jumat, 10 November 2023 – 18:49 WIB

Jakarta – Masalah inflasi masih terus menghantui sejumlah daerah di Indonesia, terutama menjelang akhir tahun 2023. Oleh karena itu, beberapa daerah telah melakukan antisipasi untuk mengatasi potensi inflasi di wilayahnya masing-masing, terutama pada momen khusus seperti Nataru.

Hal ini seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel), yang terus berupaya untuk menekan laju inflasi di wilayahnya.

Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni mengimbau seluruh Bupati/Wali Kota, untuk secara langsung melihat faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya inflasi di daerah masing-masing. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Capacity TPID Sumsel.

“Kepala daerah perlu melihat pengaruh inflasi di masing-masing daerahnya, ini menjadi atensi khusus. Karena ini menyangkut hajat orang banyak, menyangkut ekonomi kita, dan menjadi penilaian juga pemerintah pusat,” kata Fatoni dikutip dalam keterangannya, Jumat, 10 November 2023.

Dalam upaya pengendalian inflasi, Fatoni meminta kepala daerah untuk memantau harga dan ketersediaan stok pangan, serta meminta seluruh pemangku kepentingan untuk menyosialisasikan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) kepada masyarakat.

“Kita jangan hanya bekerja di balik layar namun kita juga perlu untuk langsung terjun ke lapangan memastikan ketersediaan stok pangan, juga kita himbau masyarakat untuk melakukan gerakan tanam mandiri secara masif,” ujarnya.

Selain itu, Fatoni juga berharap Pemerintah Kabupaten dan Kota di Sumsel melakukan operasi pasar secara masif, dan inspeksi mendadak kepada distributor pangan. Supaya tidak terjadi kecurangan yang mempengaruhi stabilitas harga.

“Dia juga berharap TPID di daerah bisa berkoordinasi secara intens dengan daerah sekitar yang memiliki stok pangan, untuk melakukan distribusi ke daerah sekitar yang mengalami kekurangan stok,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumsel, Ricky Perdana Gozali dalam laporannya menjelaskan Inflasi umum di Sumsel pada keseluruhan tahun diperkirakan berada pada kisaran target inflasi nasional sebesar 3,0 persen kurang lebih 1 persen. Melandasinya tekanan inflasi 2023 diperkirakan sejalan dengan melandasinya inflasi volatile food, core inflation dan administered price.

Pada volatile food, Ricky mengatakan melandasinya inflasi dipengaruhi juga oleh Program Pemerintah Daerah melalui GSMP, Sinergi TPID, GNPIP, optimalisasi pasar murah, gerakan tanam, digital farming dan inovasi alsintan.

“Halaman Selanjutnya”

Exit mobile version