Senin, 25 Maret 2024 – 05:21 WIB
Jambi – Ekshumasi dan autopsi jenazah santri Airul Harahap yang dianiaya oleh dua seniornya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Tebo, Jambi meninggal akibat patah batang otak tengkorak.
Hal itu disampaikan oleh Dr. Erni Sitomorang saat ekshumasi dan autopsi korban Airul Harahap, 20 November 2023. Ia mengatakan korban meninggal setelah patah batang otak tengkorak.
“Saya simpulkan bahwa jenazah laki-laki, berumur 14 tahun, dengan panjang badan 150 cm telah dimakamkan selama 7 hari, banyak ditemukan di sekujur tubuh tulang retak dan meninggalnya akibat patah batang otak tengkorak,” jelasnya, Minggu, 24 Maret 2024.
Erni menceritakan, korban dilakukan ekshumasi dan autopsi, yang mana ekshumasi tersebut melibatkan pembukaan kuburan untuk mengambil jenazah korban dan mengidentifikasi kembali jenazah tersebut kemudian melakukan autopsi.
“Autopsi adalah bedah mayat, melihat bagian organ-organ dan dari situ kita dapat menentukan organ mana yang menyebabkan kematian,” tuturnya.
Kesimpulan tersebut didapat dari visum autopsi yang dilakukan oleh tim autopsi di Muara Kilis, 20 November 2023. Fakta ditemukan dari jenazah, kekerasan luka akibat benda tumpul di atas mata bagian kiri dan terdapat juga resapan darah di tulang tengkorak pelipis kanan, batang tengkorak kepala bagian belakang dan terdapat resapan darah.
“Kemudian tulang tengkorak retak dan terdapat juga resapan darah daerah dagu, kemudian tulang rahang bawah, kemudian gigi goyang semua,” terangnya.
Erni menegaskan, korban patah tulang tengkorak belakang, patah tulang bahu kanan, patah tulang rusuk kiri yang kedua, ketiga dan keempat, patah tulang rusuk kanan yang ketiga, keempat dan kelima.
“Tidak hanya itu, terdapat juga luka lecet di jari manis berbentuk titik pada tangan kanan dengan diameter 0,1 dan terdapat juga luka lecet titik pada jari bagian dua jari kaki,” ujarnya.
Tidak sampai di situ, terdapat juga patah batang otak dan penyebab kematian adalah patah batang otak tengkorak yang menyebabkan pendarahan dan tidak ditemukan adanya trauma listrik.
“Jadi itulah hasil autopsinya,” katanya.