Berita  

PT Pos Memastikan 98 Persen Bansos Sembako dan PKH Tersalurkan di Yogyakarta dengan Tervalidasi Digital kepada KPM

PT Pos Memastikan 98 Persen Bansos Sembako dan PKH Tersalurkan di Yogyakarta dengan Tervalidasi Digital kepada KPM

Senin, 29 Januari 2024 – 01:57 WIB

Yogyakarta – PT Pos Indonesia (Persero) telah menyelesaikan penyaluran Bansos Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) Triwulan IV di Daerah Istimewa Yogyakarta. Bantuan tersebut juga telah diberikan kepada warga di Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman pada akhir Desember 2023 lalu.

Branch Manager Kantorpos KCP Pakem, Opfiyanto memastikan 180 keluarga penerima manfaat (KPM) mendapatkan Bansos Sembako dan PKH. Penyaluran bansos tersebut dilakukan selama dua hari. “Alhamdulillah, kemarin KCP Pakem diberi kepercayaan untuk menyalurkan kurang lebih 180-an KPM di wilayah Kapanewon Pakem,” ujar Opfiyanto, dikutip dari keterangannya, Senin, 29 Januari 2024.

Opfiyanto menjelaskan, penyaluran bansos sembako dan PKH di Kapanewon Pakem berjalan dengan lancar. Bahkan, penyaluran bantuannya sudah terealisasi 96 persen. “Untuk proses penyaluran seperti biasa, kami menerima daftar dari KCU Yogyakarta, langsung daftar nominatif, dan SP undangan. Itu kami bagikan ke kelurahan. Kemudian, dibantu dari pihak kelurahan untuk menyebarkan undangan tersebut ke KPM. Setelah diberi undangan, KPM diminta untuk datang ke Kantorpos,” kata Opfiyanto.

Menurut Opfiyanto penyaluran tersebut tidak bisa terealisasi 100 persen karena kondisi KPM yang tidak memungkinkan menerima bantuan. Salah satunya, KPM yang sudah meninggal dunia dan juga sudah dinilai masuk dalam golongan mampu oleh pihak desa.

Pada kesempatan itu, Opfiyanto juga menjelaskan jumlah nominal bantuan yang diterima para KPM berbeda-beda. Terutama untuk bansos PKH. Nominal dana yang diterima berbeda-beda karena dihitung berdasarkan komponen anggota keluarga.

Sementara itu, jumlah nominal bansos sembako yang diterima setiap KPM tidak berbeda. Masing-masing KPM akan dibagikan Rp600 ribu. “Untuk bansos sembako, KPM menerima Rp600 ribu. Kalau untuk bantuan PKH bervariasi, bermacam-macam. Karena penerima PKH itu ada unsurnya sendiri-sendiri. Jadi berbeda-beda nominalnya. Ada yang Rp225 ribu, ada yang Rp370.000,” tutur Opfiyanto.

Dalam penyaluran bantuan, Opfiyanto memastikan pihaknya selalu menggunakan aplikasi Pos Giro Cash. Aplikasi tersebut dilengkapi teknologi face recognition dan geo tagging untuk memvalidasi data para KPM dan kediamannya.

“Selama ini, teknis penyalurannya sama dengan bantuan lain. Kami masih menggunakan aplikasi PGC (Pos Giro Cash),” jelasnya.

Adapun metode pembayarannya yang diterapkan sama seperti saat menyalurkan bantuan-bantuan lainnya. “KPM bawa undangan ke Kantorpos. Nanti ada petugas verifikasi yang datang untuk memverifikasi KPM terlebih dulu sebelum membagikan bantuan,” lanjutnya.

“Kemudian, KPM datang ke juru bayar. Juru bayar mencocokkan KTP dan undangan sama danom. Kemudian, melalui aplikasi kami melakukan foto, identitas atau KTP nya KPM. Kalau sudah cocok kita menyerahkan uang sekalian sama foto KPM melalui aplikasi PGC,” tutur Opfiyanto.

Pada kesempatan itu, Opfiyanto pun berharap agar Pos Indonesia bisa terus mendapat kepercayaan untuk melakukan penyaluran bantuan. Ia memastikan pihaknya siap untuk terus memberikan pelayanan terbaik dalam menyalurkan bantuan ini.

“Alhamdulillah, mudah-mudahan KCP Pakem masih diberi kepercayaan untuk menyalurkan bantuan. Kami akan selalu berusaha untuk menyalurkan bantuan tepat sasaran, tepat penerimanya. Kami selalu berkoordinasi dengan pihak kelurahan di Kapanewon Pakem,” tutup Opfiyanto.