Berita  

Direktur Utama Bulog Mengusulkan Penerapan Teknologi AI untuk Mengatasi Masalah dalam Sektor Pangan

Direktur Utama Bulog Mengusulkan Penerapan Teknologi AI untuk Mengatasi Masalah dalam Sektor Pangan

Sabtu, 23 Desember 2023 – 02:38 WIB

Jakarta – Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menyarankan penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan teknologi pengolahan pangan untuk mengatasi masalah di sektor pangan di Indonesia.

Bayu mengatakan bahwa penerapan AI telah dimulai melalui program “Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur)” sejak tahun 2021 di Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Erick Thohir.

“Ada beberapa solusinya. Pertama, kita kurang menerapkan teknologi seperti teknologi benih atau melalui AI yang bisa meningkatkan produktivitas. Ke depan kita harus perbanyak, perkuat, serta diberi masukkan teknologi untuk meningkatkan produksi pangan,” kata Krisna dalam diskusi Indonesia Menuju Kedaulatan Pangan yang dikutip pada Sabtu, 23 Desember 2023.

Program Makmur memberikan pengawasan dan pendampingan intensif kepada petani, mulai dari pengelolaan budidaya tanaman, digital farming, hingga mekanisasi pertanian. Selain itu, program tersebut juga menyediakan akses permodalan, perlindungan risiko pertanian, serta kepastian pembelian dengan harga kompetitif melalui offtaker.

Solusi kedua adalah melalui penerapan teknologi pengolahan pangan. Bayu menjelaskan bahwa dengan teknologi pangan, Indonesia dapat melakukan diversifikasi pangan dengan hasil yang lebih baik, seperti pengolahan singkong menjadi nasi yang memiliki nilai produksi lebih tinggi daripada beras.

Kedua strategi tersebut dinilai Bayu mampu mengatasi permasalahan mulai berkurangnya lahan pertanian. Menurut data yang dimilikinya, Indonesia kehilangan 100 ribu hektar lahan pertanian setiap tahun yang beralih fungsi menjadi perumahan dan infrastruktur lainnya.

Meskipun demikian, Bayu menegaskan bahwa Perum Bulog hanya bisa memberikan saran dan mendorong pemerintah untuk menerapkan kedua kebijakan tersebut. Ia berharap, ketika pemerintah dapat melakukan dua strategi tersebut, maka Indonesia bisa menghadapi berbagai tantangan ke depannya.

“Let’s open our mind untuk hal yang berbeda, yang baru. Iklim semakin tidak pasti. Kita sudah gak pengen bongkar hutan karena dampaknya lebih besar. Lalu dengan penduduk yang terus bertambah dan negara lain punya ekonomi politik masing-masing. Let’s think differently,” kata Bayu mengakhiri.