Faksi-faksi Palestina telah mengajukan pemogokan umum sebagai metode untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel guna mengakhiri perang genosida di Jalur Gaza. Seruan untuk aksi mogok massal ini disampaikan pada Senin, 7 April 2025. Tujuan dari pemogokan umum tersebut adalah untuk menyoroti pembunuhan warga sipil, anak-anak, dan perempuan, serta penghancuran yang bertujuan untuk mengusir rakyat Palestina dari tanah mereka.
Masyarakat Palestina, termasuk mereka yang tinggal di wilayah pendudukan, kamp-kamp pengungsi di luar negeri, dan para pendukung, diminta untuk turut serta dalam pemogokan ini. Aksi tersebut direncanakan untuk membawa perhatian kepada pembantaian dan kejahatan keji yang dilakukan oleh pendudukan Israel. Kepala Otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, juga telah bersumpah untuk meningkatkan serangan ke Gaza dalam rangka melaksanakan rencana pemindahan warga Palestina dari wilayah tersebut.
Sejak Oktober 2023, hampir 50.700 warga Palestina telah tewas di Gaza akibat serangan brutal Israel, dimana sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Mahkamah Pidana Internasional bahkan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan kepala pertahanannya, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Aksi pemogokan umum ini merupakan salah satu upaya untuk menghentikan kekejaman tersebut.