Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, baru saja mengumumkan kebijakan penting terbaru pemerintah terkait penyimpanan hasil ekspor dari sektor sumber daya alam di Istana Kepresidenan, Jakarta. Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 8 tahun 2025 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Eksploitasi, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam dan akan mulai berlaku pada 1 Maret 2025. Prabowo menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia demi kesejahteraan bangsa dan rakyat. Dengan menyimpan devisa di dalam negeri, diharapkan dapat menaikkan cadangan devisa Indonesia serta menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil. Hal ini dilakukan karena sebelumnya, dana devisa dari ekspor, terutama dari sektor alam, seringkali disimpan di luar negeri sehingga manfaatnya bagi rakyat Indonesia masih belum maksimal. Menariknya, kebijakan ini berlaku khusus untuk sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan, kecuali sektor minyak dan gas yang memiliki pengecualian tertentu. Prabowo juga memperkirakan bahwa diterapkannya kebijakan ini dapat meningkatkan pendapatan ekspor Indonesia hingga 80 miliar dolar AS, memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Diharapkan dengan langkah ini, Indonesia akan semakin kuat di panggung ekonomi global.
Prabowo Encourages Entrepreneurs: Keep Forex in Indonesian Banks!

Read Also
Recommendation for You

A heartwarming and symbolic exchange took place at Palácio do Planalto as Indonesian President Prabowo…

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyambut dengan antusias rencana Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da…

Pemerintah bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola…

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman telah meluncurkan Program RISE To IPO…

Menteri Koperasi dan UKM Indonesia, Maman Abdurrahman, resmi meluncurkan program RISE To IPO, solusi pembiayaan…