Virus Human Metapneumovirus (HMPV) bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis, demikian yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta. Meskipun terdapat perbandingan dengan Covid-19 yang sempat menjadi pandemi global pada tahun 2020, namun HMPV pertama kali ditemukan pada tahun 2001 dan bukan penemuan baru. Ani Ruspitawati, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta, menegaskan bahwa HMPV merupakan salah satu dari berbagai mikroorganisme yang menyebabkan Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA). Untuk menghadapi virus ini, penting untuk menerapkan pola hidup sehat dengan rajin mencuci tangan, menggunakan masker saat sakit, dan menghindari penularan.
Gejala umum ISPA akibat HMPV dan mikroorganisme lain meliputi batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas. Pada kasus yang lebih parah, ISPA dapat menyebabkan bronchitis, pneumonia, atau radang paru. Selain HMPV, virus penyebab ISPA yang dominan saat ini adalah virus influenza tipe A H1N1 pdm2009, Rhinovirus, dan Respiratory Syncytial Virus. Di Jakarta sendiri, kasus ISPA yang disebabkan oleh HMPV sudah terdeteksi sejak tahun 2022. Meskipun mayoritas penderita ISPA akibat HMPV mengalami gejala ringan, namun pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi ini dapat menjadi lebih serius dan memerlukan perawatan medis.
Pemprov Jakarta terus melakukan berbagai upaya edukasi kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan, mencegah penyakit, dan memperkuat sistem imun. Selain itu, fasilitas penanganan ISPA dan penyakit menular terus disiapkan, dan sistem kewaspadaan terhadap potensi wabah penyakit ditingkatkan dengan pengembangan surveilans berbasis laboratorium. Ini semua dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan gejala ISPA, mencegah penularan, dan memperkuat daya tahan tubuh.