Pada Sabtu, 21 Desember 2024, Tentara Israel memberlakukan jam malam di kota Deir Istiya, wilayah Tepi Barat yang diduduki. Langkah tersebut dilakukan dengan menutup gerbang masuk, mengumumkan kebijakan jam malam melalui pengeras suara, dan memblokir titik masuk utama ke dalam kota. Pasukan Israel juga melakukan patroli di jalan-jalan dan memerintahkan toko-toko untuk ditutup.
Seorang aktivis anti-permukiman, Bilal Mansour, melaporkan bahwa pasukan Israel telah menghalangi gerakan penduduk serta memeriksa kendaraan dan pejalan kaki. Mereka juga menyatakan bahwa bebatuan dilemparkan ke kendaraan pemukim di sekitar kota. Sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, militer Israel telah meningkatkan penggerebekan rutin di Tepi Barat. Desa-desa Palestina sering kali menjadi target penyerbuan, dengan rumah-rumah mereka dijadikan pos militer sementara.
Selain itu, warga Palestina juga sering mengalami kekerasan yang dilakukan oleh pemukim ilegal Israel. Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa setidaknya 822 warga Palestina tewas dan hampir 6.500 terluka oleh tembakan tentara Israel di wilayah yang diduduki. Hal ini terjadi setelah Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel atas tanah Palestina sebagai “ilegal” dan menuntut evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.