Berita  

“Blak-blakan: Buka Komunikasi dengan Pemberontak HTS di Suriah”

“Blak-blakan: Buka Komunikasi dengan Pemberontak HTS di Suriah”

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah mengakui adanya kontak dengan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok oposisi Suriah yang memimpin serangan kilat baru-baru ini yang menggulingkan pemimpin lama Bashar al-Assad. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam konferensi pers di Aqaba, Yordania. Blinken menegaskan perlunya menemukan warga negara AS dan jurnalis lepas Austin Tice, yang telah hilang di Suriah sejak 2012. Ia juga mencari dukungan HTS untuk prinsip dalam proses transisi pemerintahan yang damai di Suriah.

HTS telah ditetapkan sebagai “organisasi teroris asing” di Amerika Serikat sejak 2018, tetapi Blinken menjelaskan bahwa pembicaraan dengan kelompok tersebut dilakukan dalam konteks tujuan AS untuk Suriah. Meskipun sensitif, pembicaraan tersebut merupakan langkah baru dalam hubungan antara AS dan HTS. Sebelumnya, HTS dituduh sebagai kendaraan bagi al-Qaeda untuk memajukan posisinya dalam konflik Suriah.

Meski telah dikenai sanksi oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, pemimpin HTS, Ahmed al-Sharaa atau Abu Mohammed al-Julani, telah berupaya menjauhkan organisasinya dari al-Qaeda. Hal ini mencerminkan kompleksitas situasi Suriah dan upaya pemerintahan Biden untuk mencapai stabilisasi dan transisi damai di negara tersebut. Dengan demikian, pembicaraan dengan HTS menunjukkan kerumitan diplomasi yang terlibat dalam upaya penyelesaian konflik di Suriah.