Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kamaruddin Amin, berbagi tentang upaya Kementerian Agama dalam memperbaiki fasilitas percetakan Al-Quran di Ciawi, Bogor. Menurutnya, meskipun telah mencoba mencari bantuan dari Kedubes Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, usahanya tidak membuahkan hasil. Arab Saudi sebelumnya berjanji untuk membangun Islamic Center namun menetapkan syarat yang sulit dipenuhi. Meskipun pihak Indonesia tidak dapat memenuhi syarat tanah 10 hektare tersebut, percetakan Al-Quran di Bogor diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan Kementerian Agama. Revitalisasi percetakan tersebut membutuhkan anggaran besar sebesar Rp 239 miliar, dimana mesin percetakan bahkan didatangkan langsung dari Jerman. Menteri Agama, Nasaruddin Umar, berharap percetakan ini tidak hanya mencetak Al-Quran tetapi juga kitab suci dari agama lain. Dengan standar internasional yang dimiliki percetakan Al-Quran di Indonesia, Nasaruddin menyampaikan harapannya agar semua kitab sucinya bisa dicetak di sana.
“Revitalisasi Percetakan Al-Quran: Bantuan Arab Saudi Syarat Tanah 10 Hektare”
Read Also
Recommendation for You
Pada Selasa, 14 Januari 2025, Mahkamah Konstitusi (MK) sedang menghadapi permohonan untuk membatalkan kemenangan pasangan…
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, telah mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan…
Pada hari Selasa, 14 Januari 2025, Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto memberikan penghargaan…
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Polairud telah menyatakan kesiapan mereka dalam mendukung upaya Kementerian Kelautan…