Pada Rabu, 4 Desember 2024, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kasus pelecehan seksual yang melibatkan tersangka IWAS atau Agus Buntung terus mengkhawatirkan. Laporan terbaru mengungkapkan bahwa telah ada 13 korban yang menjadi korban dari tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Agus, dan termasuk di antaranya adalah tiga anak di bawah umur.
Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB, Joko Jumadi, menjelaskan bahwa lima dari korban tersebut telah diperiksa oleh kepolisian terkait kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Agus Buntung. Kami juga telah menyerahkan penanganan laporan ini ke Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram terkait tiga anak yang menjadi korban Agus. Jika korban anak tersebut siap untuk melaporkan, kami akan bekerja sama dengan Polda dalam penanganan kasus.
Kasus Agus ini mencuat setelah seorang mahasiswi melaporkan dirinya atas kasus pelecehan seksual pada tanggal 7 Oktober 2024. Setelah serangkaian penyelidikan, Agus kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda NTB. Kasus ini menarik perhatian publik karena kondisi Agus yang lahir cacat tanpa kedua tangan, sehingga terdapat tuduhan bahwa Agus difitnah oleh korbannya. Namun, dengan munculnya banyak korban yang melaporkan kejadian serupa, publik mulai mengutuk tindakan Agus.
Pemilik homestay di Mataram, dimana Agus sering kali berkunjung, mengungkapkan bahwa Agus adalah langganan tetap mereka. Wanita yang diduga menjadi korban Agus sering kali keluar dari kamar dengan kondisi beragam, termasuk menangis, panik, atau bahkan melarikan diri. Agus sebelumnya membantah tuduhan tersebut dengan dalih bahwa kondisi disabilitasnya membuatnya tidak mungkin melakukan tindakan tersebut, namun fakta-fakta baru mulai muncul yang menyudutkan Agus.
Laporan selengkapnya bisa ditemukan pada link berikut: Source link.
