Berita  

Cara Kombes Latif Mendidik Anak Buah Agar Tidak Lagi Terlibat dalam Pungli

Cara Kombes Latif Mendidik Anak Buah Agar Tidak Lagi Terlibat dalam Pungli

Sabtu, 13 Juli 2024 – 15:15 WIB

Jakarta – Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi M. Latif Usman mengungkapkan cara mendidik anak buah agar tidak menerima pungutan liar (pungli).

Caranya dengan menunjukkan video oknum polisi saat melakukan pungli. Dia mengklaim, hal tersebut telah dilakukan saat menggelar apel pada Jumat, 12 Juli 2024 pagi. Dalam apel tersebut, Latif mengumpulkan anggotanya dan anggota Satuan Lalu Lintas Polres jajaran secara virtual.

“Saya menggelar apel dan langsung anggota secara keseluruhan melihat,” ujar dia, Sabtu, 13 Juli 2024.

Mantan Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur ini menambahkan, dirinya sengaja menampilkan video saat polisi melakukan pungli, termasuk saat polisi viral melakukan pungli receh di ruas Jalan Tol Halim. Kata dia, video ditampilkan dengan videotron.

“Mereka melihat ini pantas atau tidak, ini layak atau tidak, ini bisa kita tampilkan di tengah masyarakat atau tidak, apakah kita tidak malu kelakuan-kelakuan kita? Kalau saya ngomong mungkin, tapi video-video viral sudah kita tampilkan ke seluruh anggota, biar anggota melihat langsung, meresapi langsung. Ini tidak patut ditampilkan lagi, ini tidak patut dihadirkan di tengah masyarakat,” ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menyebut polisi lalu lintas (polantas) yang melakukan pungutan liar receh kepada pengemudi mobil pikap di jalan Tol Halim, sudah dimutasi.

“Sudah, sedang dalam proses, sudah kita lakukan untuk sementara sudah kita lakukan mutasi. Segera pindah dari lalu lintas. Kita usulkan untuk keluar dari lalu lintas,” ucap Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi M. Latif Usman, Jumat, 12 Juli 2024.

Namun, hanya satu anggota yang dimutasi. Dia tidak merinci siapa sosoknya. Mantan Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur itu pun tidak merinci kemana yang bersangkutan dimutasi.

“Kita lihat skala prioritas, karena satu, yang dua orang ini kan pelaksana tugas tapi kan tidak tahu prosesnya. Yang satu yang memang kita keluarkan,” ujar dia.