Berita  

Israel Tak Bisa Melakukan Apa-apa Selain Menerima Persyaratan Hamas

Sabtu, 6 Juli 2024 – 00:47 WIB

Beirut – Gerakan Palestina Hamas akan memainkan peran penting dalam arena politik Palestina setelah kondisi perang di Jalur Gaza berakhir, kata Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem kepada Sputnik dalam sebuah wawancara pada Jumat, 5 Juli 2024.

“Ada pembicaraan tidak langsung yang dilakukan dengan gerakan tersebut, dan itulah sebabnya, setelah gencatan senjata, Hamas akan tegas berdiri di arena politik Palestina dan akan mendukung penerapan perjanjian gencatan senjata,” kata Qassem dalam wawancara tersebut.

Perlawanan Hamas terhadap Israel telah membuat Hamas dan sekutu-sekutunya terjebak karena aksi militer Israel yang sedang berlangsung di daerah kantong tersebut secara signifikan membatasi pilihan Israel untuk mengambil kendali atas Jalur Gaza pasca perang, kata pejabat tersebut.

“Israel tidak punya pilihan lain selain menerima persyaratan Hamas karena gerakan tersebut tidak akan menghentikan perlawanan kecuali pasukan Israel menghentikan penembakan dan agresi terhadap warga sipil… Untuk itu, prospek kesepakatan tetap menjadi yang paling memungkinkan hingga kini,” kata Qassem.

Pada 7 Oktober 2023, gerakan Palestina Hamas menyerang Israel dari Gaza, menewaskan lebih dari 1.100 warga Israel – baik militer maupun warga sipil – dan menculik sekitar 240 lainnya. Sebagai balasan, Israel menerapkan blokade penuh terhadap Gaza dan memulai kampanye pengeboman dan invasi darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan menghilangkan Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Otoritas Zionis itu sejauh ini telah membunuh lebih dari 38.000 warga Palestina dan melukai sekitar 87.400 lainnya sejak 7 Oktober, menurut pihak berwenang setempat.

Sementara itu, situasi di perbatasan Israel-Lebanon memburuk setelah dimulainya operasi militer Israel di Jalur Gaza. Tentara Israel dan pejuang Hizbullah Lebanon secara rutin saling menembak di posisi masing-masing di daerah sepanjang perbatasan. (ant)