Rabu, 29 Mei 2024 – 13:31 WIB
Probolinggo — Menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), tim Satuan Tugas Pangan Polri memantau dan mengawasi stok dan kemitraan penggilingan beras di wilayah Jawa Timur. Bersama Kementerian Pertanian Republik Indonesia, mereka memantau salah satu lokasi di Kabupaten Probolinggo.
“Urgensi kegiatan ini adalah untuk menjaga keseimbangan harga beras dari hulu sampai hilir sesuai perintah Presiden, kita harus menjaga stabilitas gabah dan beras baik di tingkat petani, penggilingan hingga di tingkat masyarakat,” ucap anggota Satgas Pangan Polri, Komisaris Besar Polisi Irfan Rifai, Rabu, 29 Mei 2024.
Di Probolinggo mereka memonitor penggilingan beras mitra Bulog. Di antaranya Kementerian Pertanian RI, Bulog Pusat, Satgas Pangan Bareskrim serta Satgas Pangan dari daerah.
“Ada tiga penggilingan beras yang kita awasi yaitu UD Putra Gunung di Karang Dampit; UD Tunggal Putra di Rowojati Tengah; dan UD AKAS di Kanigaran,” kata dia.
Berdasarkan hasil pengecekan lapangan ke penggilingan mitra Bulog di Kota dan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tepatnya di UD Putra Gunung, saat ini panen di Kabupaten Probolinggo tinggal 10 persen dan harga beli gabah kering panen yang berasal dari petani sekitar Rp7.300/kilogram. Sementara itu, harga gabah yang berasal dari Sragen sekitar Rp7.400/kg.
“Pada tahun ini, beras yang harus dikirimkan ke Bulog sebanyak 850 ton beras medium dan stok beras saat ini sebanyak 1.000 ton. Produksi beras sebayak 500 ton per bulan, dan pembelian gabah, pembelian beras pecah kulit dengan harga Rp.10.650/kg berasal dari Lamongan,” katanya.
Irfan menambahkan, di UD Tunggal Putra didapati harga pembelian gabah lokal GKP Rp7.200/kg dan harga jual beras medium ke Bulog sebesar Rp11.000/kg. Kemudian, kapasitas giling mencapai 10 ton per hari.
“Sampai saat ini sudah dikirim ke Bulog sebanyak 300 ton dan stok gabah saat ini 500 ton,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, di UD AKAS ditemukan kalau kapasitas gudang penggilingan itu mencapai 500 ton. Sampai saat ini, katanya, sudah mengirimkan beras medium ke Bulog sebanyak 400 ton. Adapun, suplier beras pecah kulit dari Lamongan, Gresik dan Kediri.
“Kapasitas mesin 5 ton/jam dan rata-rata penggilingan itu sebanyak 20 ton/hari,” ujarnya.