Minggu, 26 Mei 2024 – 02:30 WIB
VIVA – Militer Iran tengah menyelidiki kecelakaan tragis yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi beserta tujuh orang lain.
Baca Juga :
BNPB Terbangkan Helikopter Petakan Titik Rawan Banjir Bandang di Marapi dan Singgalang
Berdasarkan laporan dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, helikopter yang membawa Raisi dan rombongannya terbakar setelah menabrak dataran tinggi.
Baca Juga :
Helikopter Ebrahim Raisi Ditembak Jatuh? Laporan Penyelidikan Pertama Iran Keluar
Dalam laporan yang dilansir dari kantor berita resmi IRNA, Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran tidak menemukan jejak tembakan di antara puing-puing helikopter.
Selain itu, helikopter Raisi terbang sesuai rute yang telah direncanakan sebelumnya dan tidak keluar dari jalur penerbangan.
Baca Juga :
Innalillahi… Perwira Terbaik TNI AD, Mayor Raden Swanti Meninggal Dunia Usai Azan Subuh
Komunikasi terakhir antara helikopter Raisi dan rombongan helikopter lainnya direkam satu setengah menit sebelum kecelakaan.
“Tidak ada yang mencurigakan yang terjadi selama komunikasi antara menara pengawas dan awak pesawat,” demikian pernyataan dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran.
Meskipun pernyataan mengenai kecelakaan Raisi tidak menyebutkan siapa yang bersalah, namun penyelidikan lebih lanjut tentang penyebab pasti masih dilakukan, karena membutuhkan waktu yang lebih lama.
Helikopter Tua
Dikutip dari Al Jazeera, Amerika Serikat disebut turut berperan dalam kecelakaan itu, karena helikopter Bell 212 buatan AS yang dijadikan transportasi oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombongan sudah berusia tua, helikopter tersebut sudah dipergunakan sejak tahun 1960-an.
Hal ini terkait dengan konflik antara Amerika Serikat dan Iran, di mana Amerika Serikat memberlakukan sanksi kepada Iran terkait program nuklir dan pendukung poros perlawanan.
Sanksi yang diberlakukan sejak tahun 1979 membuat Amerika Serikat melarang impor pesawat baru termasuk suku cadangnya.
Halaman Selanjutnya
Meskipun pernyataan mengenai kecelakaan Raisi tidak menyebutkan siapa yang bersalah, namun penyelidikan lebih lanjut tentang penyebab pasti masih dilakukan, karena membutuhkan waktu yang lebih lama.