Berita  

Program Makan Siang Gratis Akan Menghabiskan APBN Sebesar Rp 450 Triliun, Ungkap Airlangga

Program Makan Siang Gratis Akan Menghabiskan APBN Sebesar Rp 450 Triliun, Ungkap Airlangga

Selasa, 27 Februari 2024 – 20:04 WIB

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran tidak akan menelan anggaran sebesar Rp 450 trilliun melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal itu diungkapkan Airlangga saat ditemui di Kantor Kemenkeo Perekonomian, Jakarta.

“Tidak segitu (anggaran makan siang gratis dari APBN),” ujar Airlangga, Selasa, 27 Februari 2024.

Kendati demikian, untuk berapa besaran anggaran yang akan dialokasikan oleh Pemerintah terkait program ini, dia mengatakan bahwa hal ini belum diputuskan. “APBN belum ada detail makronya, belum ada yang dipangkas,” jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Budiman Sudjatmiko mengatakan, program makan siang dan susu gratis akan memberikan manfaat pada sekitar 82,9 juta anak sekolah dan pesantren seluruh Indonesia. Dalam dokumen Visi, Misi dan Program Prabowo-Gibran, program ini direncanakan berlangsung secara bertahap dan ditargetkan mencapai skala penuh 100 persen pada tahun 2029.

“Berdasarkan simulasi dan perencanaan yang dilakukan oleh Tim Pakar Prabowo-Gibran, program ini akan memerlukan pembiayaan skala penuh hingga Rp 450 triliun per tahun. Sehingga diperkirakan secara bertahap program ini memerlukan pembiayaan sebesar Rp 100-Rp 120 Triliun pada tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujar Budiman dalam keterangannya.

Dia menjelaskan, sebagai gambaran dengan mengacu pada komposisi makanan 4 Sehat 5 Sempurna, maka program ini dalam skala penuhnya akan memerlukan hingga 6,7 juta ton beras per tahun, 1,2 juta ton daging ayam per tahun, 500 ribu ton daging sapi per tahun, 1 juta ton daging ikan per tahun, berbagai kebutuhan sayur mayur dan buah-buahan, hingga kebutuhan 4 juta kiloliter susu sapi segar per tahun.

Lanjutnya, dari program ini alokasi APBN yang dibutuhkan pada tahun pertama pelaksanaan program ini diperkirakan sekitar Rp 50-Rp 60 triliun.

“Angka kebutuhan APBN sebesar itu tentu dapat dialokasikan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran dengan relatif mudah melalui efisiensi anggaran dan peningkatan penerimaan negara,” imbuhnya.