Berita  

Timnas Amin Menduga Ada Aparat yang Memaksa Anggota KPPS untuk Bergabung ke Grup WhatsApp

Timnas Amin Menduga Ada Aparat yang Memaksa Anggota KPPS untuk Bergabung ke Grup WhatsApp

Rabu, 14 Februari 2024 – 00:36 WIB

Jakarta – Ketua Tim Hukum Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) Ari Yusuf Amir mengatakan bahwa ada sejumlah kecurangan yang terjadi jelang hari pencoblosan pemilu 2024 yang akan digelar Rabu 14 Februari 2024 besok.

Ari mengklaim kalau dirinya mendapatkan sejumlah informasi soal adanya aparat penegak hukum yang melakukan pemantauan terhadap tugas-tugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

“Ilustrasi Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)”
Ari pun menyebut kalau aparat penegak hukum tersebut juga memaksa kalau dirinya ingin dimasukkan ke dalam grup WhatsApp (WA) KPPS serta meminta data nomor telepon PPK.

“Ada contoh kecil kemarin ada aparat penegak hukum secara terang terangan meminta masuk di grup WA grupnya KPPS dan meminta data nomor handphone para PPK,” ungkap Ari.

Pun, lebih lanjut, kata Ari, aparat penegak hukum tersebut semakin terang-terangan bersikap tidak netral jelang hari pencoblosan besok.

“Jelas-jelas kita rasakan ketidaknetralan aparatur penyelenggara negara mulai dari presiden, menteri, pejabat kepala daerah, ASN, kepala desa hingga aparat penegak hukum,” jelas Ari.

“Ilustrasi Pemilu.”
Adapun ketidaknetralan tersebut dilakukan untuk memenangkan salah satu paslon tertentu dalam pilpres satu putaran.

“Ketidaknetralan ini memiliki kecenderungan pola yang sama, yaitu ingin memenangkan salah satu pasangan calon dengan satu putaran,” sebutnya.

Halaman Selanjutnya
“Jelas-jelas kita rasakan ketidaknetralan aparatur penyelenggara negara mulai dari presiden, menteri, pejabat kepala daerah, ASN, kepala desa hingga aparat penegak hukum,” jelas Ari.