Kamis, 11 Januari 2024 – 19:43 WIB
Jakarta – Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2 menunjukkan hasil survei Ipsos Public Affair dengan elektabilitas hampir 50 persen. Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi memberikan tanggapan terkait hasil survei Ipsos.
Founder Cyrus Network itu menyatakan bahwa hasil survei Ipsos Affairs sangat mirip dengan hasil survei internal Cyrus Network. “Angka Hasil Survei IPSOS yang rilis kemarin itu adalah yang paling mirip dengan hasil survei yang dimiliki kantor saya. Angka versi kantor saya sedikit di atas itu,” tulis Hasan Nasbi dalam akun X-nya, @datuakrajoangek, Kamis, 11 Januari 2024.
Dalam survei Ipsos, pasangan Prabowo-Gibran berada di urutan teratas dengan elektabilitas 48,05 persen atau naik hampir 6 persen dari hasil survei sebelumnya di bulan November 2023 di angka 42,6 persen. Sementara itu, pasangan Anies-Muhaimin menempati posisi kedua dengan elektabilitas 21,8 persen, dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD turun ke angka 18,35 persen. Sebanyak 11,8 persen responden menyatakan tidak tahu dan tidak menjawab.
Hasan yakin bahwa dengan hasil survei itu, Prabowo-Gibran bisa menang dalam sekali putaran. Ia menyebut bahwa hasil survei Ipsos sudah cukup ditambah dengan jumlah kenaikan followers Prabowo di akun Instagram pribadinya.
Terkait cuitannya itu, Hasan mengatakan bahwa Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran jika dilihat dari jumlah pemimpin yang belum menentukan pilihan. “Di data Ipsos masih ada 11,8 persen yang masih belum diketahui pilihannya. Jika ini kita bagi saja dengan rata ke-3 calon, artinya masing-masing mendapat 4 persen. Maka angka Pak Prabowo sudah 52 persen, ini juga sudah tebal sekali putaran,” ujar Hasan.
Hasan juga menilai bahwa kenaikan followers IG Prabowo dapat dijadikan bukti bahwa Prabowo mampu memenangkan hati rakyat saat debat ketiga.
Cyrus Network masih rutin melakukan survei untuk kepentingan internal yang digelar setiap bulan. Namun, hasil survei tersebut tidak dipublikasikan. Survei terbaru Ipsos dilakukan dalam kurun waktu 27 Desember 2023 – 5 Januari 2024 di 34 Provinsi di Indonesia dan menjangkau 2.000 orang responden. Metode pengambilan data dalam survei dilakukan dengan multistage random sampling dengan margin of error sekitar ±2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.