Berita  

Partai Gelora Mengungkap Popularitas Pemimpin Muda yang Meningkat di Indonesia

Partai Gelora Mengungkap Popularitas Pemimpin Muda yang Meningkat di Indonesia

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengatakan bahwa saat ini sedang terjadi arus perubahan kepemimpinan di Indonesia. Fenomena ini tidak hanya terjadi di tingkat nasional, tetapi juga di daerah, yang menurut mereka, menandakan adanya peralihan besar dari kepemimpinan generasi tua ke generasi muda.

“Saya kira kita sepakat bahwa Pemilu 2024 ini bukan hanya satu prosesi demokrasi 5 tahunan saja, tetapi juga punya makna strategis yang lebih penting, yaitu adanya proses transisi kepemimpinan,” kata Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik pada Jumat, 29 Desember 2023.

Menurut Mahfuz, ada dua tren yang terjadi saat ini dalam profil demokrasi di Indonesia, yaitu populasi dan pemilih muda di mana 69 persen penduduk Indonesia masuk kategori usia produktif dari usia 15-40 tahun. Dari 69 persen tersebut, sekitar 66 juta berusia antara 0-14 tahun.

“Dalam jangka waktu 10-15 tahun ke depan, mereka akan menambah level piramid penduduk muda. Indonesia benar-benar akan mengalami bonus demografi,” kata Mahfuz Sidik.

Selain itu, kata Mahfuz, 52 persen pemilih di Pemilu 2024 adalah pemilih pemula yang berusia 17-40 tahun. “Artinya, mayoritas pemilih pada Pemilu 2024 tersebut, adalah dua profil tadi. Dan hal ini juga ada korelasi dengan kepimpinan politik di daerah, nasional dan global,” ujarnya.

Dia juga mengutip data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) soal sekitar 42 kepala daerah yang berusia di bawah 40 tahun.

Menurut data itu, kehadiran Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres merupakan fenomena atau tren sekarang, bukan merupakan linear yang terjadi begitu saja. Fenomena ini juga terjadi di banyak negara, munculnya pemimpin muda mulai dari Presiden, Perdana Menteri yang usia di bawah 40 tahun. Dan ada 33 negara yang memiliki regulasi yang mengatur syarat minimal untuk maju sebagai kepala negara, adalah 35 tahun.

Dengan demikian, tren kehadiran pemimpin muda itu tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi juga fenomena secara global. Mahfuz juga berbagi pengalaman di lapangan bahwa masyarakat sangat antusias dalam menyambut kehadiran pemimpin muda di 2024.