Berita  

Pertanian Masih menjadi Penyumbang Utama Rumah Tangga Miskin, Inilah Faktanya

Pertanian Masih menjadi Penyumbang Utama Rumah Tangga Miskin, Inilah Faktanya

Senin, 4 Desember 2023 – 15:19 WIB

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, persentase penduduk miskin paling tinggi terjadi di kawasan pedesaan, dengan persentase mencapai 12,22 persen. Jumlah itu didominasi oleh kalangan masyarakat, dengan sumber utama perekonomian mereka di sektor pertanian.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, kemiskinan di wilayah pedesaan sebesar 12,22 persen itu sebenarnya terbilang cukup tinggi. Pasalnya, data BPS Maret 2023 mencatat, tingkat kemiskinan Indonesia adalah 9,36 persen, di mana tingkat kemiskinan di kota hanya sebesar 7,29 persen.

“Pada umumnya, (ekonomi masyarakat) pedesaan ini biasanya didominasi oleh sektor pertanian,” kata Amalia di acara rilis Hasil Sensus Pertanian 2023, Senin, 4 Desember 2023.

Dia pun mencontohkan, misalnya sebagaimana yang terjadi di wilayah Nias Utara. Dengan tingkat kemiskinan sebesar 21,79 persen, nyatanya 52,95 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Nias justru bergantung pada sektor pertanian.

Lain halnya dengan daerah Sampang, di mana 31,41 persen rumah tangganya berada di sektor pertanian. Di antara jumlah tersebut, sebanyak 21,76 persen tercatat sebagai rumah tangga miskin.

Kemudian di Sumba Barat, tercatat sebesar 28,67 persen kontribusi ekonomi rumah tangganya berasal dari sektor pertanian. Di antara jumlah tersebut, sebanyak 27,17 persen adalah rumah tangga miskin.

“Maka salah satu tantangan di sektor pertanian ke depannya, adalah karena masih terpusatnya tingkat kemiskinan pada sektor tersebut,” ujar Amalia.

Berdasarkan data Rumah Tangga Miskin Menurut Sumber Penghasilan Utama 2023, Amalia melaporkan bahwa sebanyak 48,86 persen rumah tangga miskin berkecimpung pada sektor pertanian. Selain itu, sektor lain yang juga menyumbang jumlah rumah tangga miskin, adalah sektor industri yang mencapai sebanyak 17,96 persen.

“Lalu disusul oleh rumah tangga sektor lainnya sebesar 21,11 persen, dan yang tidak bekerja mencapai sebanyak 12,07 persen,” ujarnya.

Exit mobile version