Berita  

Proyek Food Estate Tidak Berhasil dan Akan Dihentikan

Proyek Food Estate Tidak Berhasil dan Akan Dihentikan

Sabtu, 2 Desember 2023 – 03:38 WIB

Jakarta – Calon wakil presiden atau cawapres, nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, memastikan bahwa jika dia berhasil berpasangan dengan Anies Baswedan dan menang dalam Pilpres 2024, mereka tidak akan melanjutkan program Food Estate yang digagas oleh Presiden Jokowi. Menurutnya, program tersebut telah terbukti gagal.

Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin mengatakan bahwa pihaknya pasti akan melakukan evaluasi terhadap Food Estate dan berencana untuk membuat program lain dengan produktivitas petani yang tinggi. Anies Baswedan sendiri beberapa kali menyebut program Contract Farming.

“Food Estate terbukti gagal. Setelah dijalankan, program tersebut tidak menghasilkan. Oleh karena itu, kita akan melakukan evaluasi terhadap Food Estate dengan membuat produktivitas petani kita yang tinggi dan menciptakan lahan yang lebih produktif bagi petani kita,” ujar Cak Imin di Ancol, Jakarta Utara pada Jumat, 1 Desember 2023.

Cak Imin menuturkan bahwa tugas petani adalah melakukan produksi, sementara pemerintah bertanggung jawab menjaga harga. Dengan demikian, peran Perum Bulog akan kembali seperti semula.

“Peran Bulog bersifat memberikan kepastian harga sekaligus penyerapan hasil produksi. Itu lebih baik dibanding yang lain. Food Estate telah gagal,” tegasnya.

“Ya, pasti (food estate) tidak akan dilanjutkan,” tambahnya.

Sebelumnya, calon presiden Anies Baswedan mengatakan bahwa dirinya kurang cocok dengan program Food Estate yang digagas oleh pemerintah Presiden Jokowi. Dia lebih memilih program Contract Farming dan menilai program tersebut lebih unggul daripada Food Estate.

Menurut Anies, contract farming akan lebih memudahkan petani lokal. Produk pertanian mereka dapat disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui badan-badan usaha.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebutkan bahwa program Food Estate akan membutuhkan lahan yang baru. Oleh karena itu, program tersebut akan memakan banyak dana karena harus mengelola dan menyediakan lahan baru.

“Tempat yang dikelola oleh korporasi. Padahal, dana yang sama jika diberikan untuk contract farming, maka rakyat yang selama ini bekerja sangat nyata, berproduksi,” jelas Anies.