Senin, 13 November 2023 – 18:01 WIB
Jombang – Kenaikan harga kedelai impor dari Rp10.500 menjadi Rp12.500 membuat produsen tahu di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kesulitan. Untuk mengatasi kenaikan harga kedelai impor sebesar Rp2.000 per kilogram dalam sebulan terakhir, pelaku usaha pembuatan tahu memilih untuk memperkecil ukuran tahu.
Biasanya, tahu dipotong menjadi 20 potong dalam sekali produksi, kini satu loyang tahu dijadikan 25 potong. Oleh karena itu, tahu yang biasanya memiliki lebar 5 sentimeter kini berkurang menjadi 4 sentimeter.
Abdul Rohim (48 tahun), perajin tahu asal Desa Mayangan, Kecamatan Jogoroto, Jombang, mengatakan bahwa setiap masuk tahun politik atau menjelang pemilu seperti saat ini, harga bahan baku tahu berupa kedelai impor pasti mengalami kenaikan.
Menurunnya pendapatan produsen tahu terjadi karena setiap kali produksi tahu, biasanya menghabiskan 1,5 ton kedelai, kini berkurang menjadi 1 ton kedelai dalam sekali produksi.
Sedangkan untuk bertahan di tengah kenaikan harga kedelai impor, para produsen tahu mengurangi volume kedelai dalam sekali produksi. Bila kondisi makin sulit, biasanya para produsen mengurangi ukuran tahu.
Ia berharap agar pemerintah segera mencari solusi untuk mengatasi kenaikan harga kedelai impor yang diperkirakan akan terus meningkat. Sebab, jika kondisi ini berlangsung lama, tidak menutup kemungkinan para produsen tahu di Jombang akan berhenti produksi.