Berita  

Alasannya Mengapa Semangka Jadi Simbol Dukungan untuk Palestina

Alasannya Mengapa Semangka Jadi Simbol Dukungan untuk Palestina

Palestina – Serangan Israel ke Palestina hingga saat ini masih menjadi sorotan dunia. Ribuan nyawa telah hilang sebagai akibat dari serangan tersebut, termasuk anak-anak yang menjadi target utama.

Berbagai warga negara dan pihak lain telah menunjukkan keprihatinan mereka terhadap Palestina. Salah satu bentuk dukungan yang ditunjukkan adalah melalui media sosial.

Belakangan ini, emoji semangka telah ramai digunakan oleh pengguna media sosial sebagai bentuk dukungan untuk Palestina. Bagaimana emoji semangka bisa menjadi bentuk dukungan untuk Palestina? Berikut adalah sejarahnya yang dikutip dari Bonappetit.

Sejarah semangka sebagai simbol dukungan untuk Palestina

Krisis kemanusiaan di Gaza telah meningkatkan perhatian terhadap simbol dan frase protes warga Palestina, termasuk semangka, yang merupakan makanan pokok warga Gaza dan memiliki peran penting dalam sejarah Palestina.

Semangka telah tumbuh di Timur Tengah selama berabad-abad. Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai asal-usul buah ini, penelitian tentang sejarahnya secara umum menunjukkan bahwa semangka berasal dari Afrika Utara, kemungkinan besar Sudan.

Melalui tulisan Ibrani, para sejarawan telah melacak migrasinya ke Timur Tengah sejak tahun 200 M, di mana buah tersebut digunakan sebagai persepuluhan bersama dengan buah ara, anggur, dan delima.

Resep yang menggunakan buah semangka umum di seluruh masakan dan budaya Levantine, termasuk Palestina. Variasi salad semangka sering disajikan sebagai meze di seluruh Mediterania.

Dalam buku masak Levant-nya, koki Palestina-Amerika, Rawia Bishara, mencantumkan resep semangka dingin dan salad Halloumi.

Hidangan populer di Gaza Selatan yang disebut fatet ajer memiliki semangka mentah, terong, paprika, dan tomat yang dipanggang dan direbus, kemudian disajikan di atas roti pipih dengan minyak zaitun – makanan lain yang menjadi makanan pokok di Palestina.

Pada tahun 1960-an, semangka menjadi simbol protes warga Palestina

Pada tahun 1967, selama Perang Enam Hari antara Israel dan negara-negara tetangga termasuk Mesir, Suriah, dan Yordania, pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina di dalam perbatasannya untuk membatasi nasionalisme Palestina dan Arab.

Larangan tersebut berlangsung hingga tahun 1993, ketika Perjanjian Oslo melonggarkan pembatasan terhadap warga Palestina di Israel.

Antara masa perang dan perjanjian tersebut, semangka menjadi simbol protes. Irisan semangka dengan warna merah cerah, kulit hijau-putih, dan bintik-bintik hitam pada bijinya mengandung semua warna bendera Palestina.

Buah ini juga digunakan dalam demonstrasi menentang pendudukan Israel di Tepi Barat dan Gaza, di mana para pengunjuk rasa membawa irisan semangka sebagai pengganti bendera.

Saat ini, Israel tidak lagi melarang pengibaran bendera Palestina secara hukum. Namun, para pemimpin Israel telah menyatakan penolakan terhadap pengibaran bendera tersebut dalam suasana protes.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut kehadiran bendera dalam aksi protes sebagai “hasutan”. Menteri keamanan nasional Israel Itamar Ben-Gvir bahkan memberikan wewenang kepada polisi dan Pasukan Pertahanan Israel untuk menghapus gambar tersebut jika dianggap mengancam ketertiban umum.

Meskipun bendera Palestina diizinkan secara hukum, orang-orang yang membahas Palestina sering menggunakan eufemisme dan simbolisme seperti emoji semangka untuk menghindari sensor atau label yang salah sebagai teroris.

Emoji semangka, yang ditambahkan ke papan ketik pada tahun 2015, menjadi bagian dari warisan ini. Setelah emoji tersebut diluncurkan, posting tentang budaya, olahraga, dan politik Palestina mulai menggunakan emoji semangka.

Orang-orang mulai menggunakan simbol tersebut dan semakin sering menggunakannya ketika terjadi kekerasan pada tahun 2021. Sejak itu, emoji semangka tetap menjadi simbol populer di Palestina.

Di platform-platform seperti TikTok dan Instagram, penggunaan emoji semangka sebagai pengganti bendera Palestina atau kata “Israel” atau “Palestina” juga dapat menghindari sensor algoritma atau pemblokiran pengguna.