Berita  

KPK Mengumumkan Penangkapan 1.700 Koruptor, Namun Nurul Gufron Mengkritik Efektivitas Penindakan

KPK Mengumumkan Penangkapan 1.700 Koruptor, Namun Nurul Gufron Mengkritik Efektivitas Penindakan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat bahwa sudah ada 1.700 pelaku korupsi yang ditangkap di Indonesia. Namun, jumlah yang besar tersebut tidak membuat masalah korupsi di Indonesia selesai. Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengungkapkan bahwa tindakan penindakan tidak menyelesaikan masalah korupsi. Oleh karena itu, KPK berupaya memperkuat sistem pelayanan masyarakat di pemerintahan untuk mempersempit ruang gerak koruptor.

Selain itu, KPK juga berusaha meningkatkan integritas individu sebagai upaya penanggulangan korupsi. Menurut Nurul Ghufron, budaya korupsi muncul karena pelakunya mencintai harta benda, bukan mencintai orang atau bangsa. Oleh karena itu, KPK berharap semangat dalam acara ini dapat dilanjutkan ke kabupaten/kota untuk membudayakan antikorupsi. Nurul Ghufron juga mengatakan bahwa kegiatan membudayakan antikorupsi harus terus menerus dilakukan untuk menciptakan generasi yang benar-benar antikorupsi.

Pj Gubernur Sumatera Utara, Hassanudin, juga mendorong terciptanya budaya antikorupsi di Indonesia sebagai langkah utama dalam mencegah tindakan korupsi. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui edukasi yang terus menerus, dengan menanamkan rasa malu dan pemahaman bahwa tindakan korupsi adalah salah. Hassanudin menyadari bahwa mengubah budaya korupsi menjadi budaya antikorupsi bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu, upaya membudayakan antikorupsi harus terus menerus dilakukan.

Acara Roadshow Bus KPK ini berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Di acara ini, terdapat berbagai stan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, KPK, dan lembaga terkait pemberantasan korupsi. KPK berharap semangat dalam acara ini dapat dilanjutkan ke kabupaten/kota untuk membudayakan antikorupsi.