Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut) mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan tambahan pangan bergizi dari pemerintah. Keracunan tersebut diduga terjadi setelah mengonsumsi makanan tambahan bantuan dari Dinas Pangan Daerah Provinsi Sulut. Kejadian ini terjadi di tiga sekolah dasar, yaitu SDN 1 Lolak, SDN 2 Lolak, dan SDN 1 Motabang, dengan total korban sebanyak 477 siswa. Dari jumlah tersebut, sekitar 197 siswa harus dirawat di Puskesmas Lolak dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datoe Binangkang.
Kepala Dinas Kesehatan Bolaang Mongondow, Julin Papuling, mengatakan bahwa keracunan ini terjadi sejak Senin 23 Oktober 2023. Para siswa diberikan minuman susu ultra high temperature (UHT) dan dua jenis kudapan cepat saji, yaitu nugget dan lumpia. Akibatnya, ratusan siswa harus segera ditangani medis. Julin juga menyebutkan bahwa kondisi para siswa sudah mulai membaik dan akan dilakukan evaluasi terkait kejadian ini.
Program pemberian makanan tambahan tersebut untuk sementara dihentikan sambil menunggu evaluasi. Selain itu, kondisi siswa juga akan terus dipantau meskipun sudah pulang ke rumah. Dinas Pangan Sulut juga melakukan investigasi terkait insiden ini, salah satunya dengan mengirim sampel makanan dan minuman ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Manado.
Kepala Dinas Pangan Sulut, Jemmy Lampus, menyatakan bahwa pemberian susu dan kudapan akan dihentikan sementara dan akan dilakukan evaluasi menyeluruh. Pihaknya juga akan bekerja sama dengan semua pihak terkait, termasuk CV Faroka selaku pelaksana proyek. Sampai saat ini, kondisi sudah kondusif dan pengawasan terhadap makanan, terutama di sekolah, akan ditingkatkan.